Apa mau di kata, jangan tanyakan
mengapa (?)
Mencela tak ada guna, sedang diri tak jua
bisa.
Ingin, ingin, mimpi, mimpi.
Tak terpenuhi tanpa bahasa, sebagai
jembatan nyata.
Bagai peraung harap, kelinci yang tak
punya gigi, saat akademisi tak bersahabat dengan bahasa Inggris. Bukan sayur
namanya jika tanpa garam. Tak terasa nikmat dan hambar. Begitu pun juga para
mahasiswa yang menjadi cerminan cendekia muda bagi bangsa. Meski pandai
setinggi langit, jika tidak dapat berbahasa Inggris pasti kurang komplit
rasanya. Masih adakah yang mempertanyakan mengapa (?)
Pembicaraan terkait urgensi bahasa
Inggris dalam balutan era global dibilang klise, tapi diwajibkan. Tak perlu
lagi saya berikan embel-embel teori bertingkat, semua akademisi pasti butuh
bahasa Inggris. Bahasa Inggris memang menjadi kebutuhan pokok, ibarat nasi itu
ilmu, bahasa Inggris itu sambelnya. Terkadang ada yang kecanduan, sampai
komat-kamit marah pun terceletuk bahasa Inggrisnya. Tapi ada juga yang
kepedesan sampai bibir kepanasan. Karena terlampaui takutnya dengan bahasa
Inggris. Maka tak jarang di sekolah bahasa Inggris menjadi mata pelajaran yang
ditakuti. Bagi sebagian siswa bahasa Inggris terasa seperti momok tersendiri.
Tapi setelah memasuki jenjang kuliah, masuk ke lingkungan civitas akademika,
kita perlu mengasah bahasa Inggris.
Bahasa Inggris: Menggagas Kenyataan
Mau beasiswa? Butuh sertifikat bahasa
Inggris. Mau lanjut studi? Butuh sertifikat bahasa Inggris. Mau mendaftar
perusahaan? Butuh sertifikat bahasa Inggris. Mau pekerjaan? Butuh sertifikat
bahasa Inggris. Semua bisa dibeli, tapi proses tidak bisa dibeli. Tapi
kemampuan bisa dihargai. Begitu lah keuntungan bagi akademisi jika memiliki skill untuk
menguasai bahasa Inggris.
Berbicara pentingnya bahasa Inggris. Tak
boleh ketinggalan pula mengenai asal-usul bahasa Inggris sebagai bahasa
Internasional. Meski sejarah asal mula bahasa Inggris sangat panjang, kita
dapat menengoknya melalui wawasan sejarah dunia. Britania merupakan kerajaan
yang membentuk koloni dan memperluas ekspansi. Bahkan pada abad 19 Inggris pun
menjadi negara kolonial yang besar. Walaupun negara-negara bekas koloni Inggris
akhirnya merdeka. Tapi negara bekas koloni tersebut menjadikan bahasa Inggris
sebagai bahasa resmi. Oleh karena itu bahasa Inggris tampil menjadi bahasa yang
layak dalam ranah ekonomi, edukasi, politik, budaya, dan teknologi.
Bahasa Inggris telah mendapatkan predikat
global sebagai pemersatu dunia, perdagangan dunia, perjanjian dunia, dan
sebagainya. Pendidikan bahasa Inggris tak lagi sekedar wacana yang
dikumandangkan tapi sudah menjelma menjadi headline. Munculnya
suatu kekuatan global terhadap banyak hal dirasa menghentakkan negara Indonesia
yang secara yuridis telah diakui dunia sebagai negara yang merdeka. Tentu,
bahasa Inggris menjadi sangat penting bagi Indonesia untuk mendapatkan
perhatian dari dunia. Tak heran jika di kalangan akademisi pun bahasa Inggris
menjelma menjadi lauk yang dimakan bersama nasi (ilmu).
Bahasa Inggris pada perkembangan lebih
lanjut dalam dunia pendidikan menjadi tak terelakkan. Bahkan dahulu,
bermunculan sekolah-sekolah RSBI. Meski tak berjalan sesuai harapan dan
akhirnya status RSBI dicabut, tapi kebutuhan akan bahasa Inggris masih sangat
perlu. Tapi seriring berjalannya waktu tampilan bahasa Inggris terasa begitu
sesak dan pengap. Berjubel merambah prestise, “gaya-gayaan”, bahkan sebagai citra
agar dikira sebagai akademisi yang intelek. Bahasa Inggris di kalangan
akademisi seketika bertransformasi menjadi suatu yang dilembagakan,
diformalitaskan, dan ditumpangi oleh kepentingan tertentu.
Karakter yang Mau Belajar
Bahasa Inggris adalah bahasa yang paling banyak digunakan di dunia dan menjadi
bahasa ibu untuk lebih dari 400 juta jiwa di seluruh dunia. Setiap harinya
jutaan orang menggunakan bahasa Inggris, baik di tempat kerja, kampus, bahkan
di rumah. Jika kita masih berada di masa sekolah atau kuliah, kita masih
memiliki waktu untuk mempelajari dan menguasai bahasa Inggris. Belajar bahasa
Inggris pada hakikatnya adalah belajar untuk berkomunikasi dengan baik. Manfaat
bahasa Inggris dalam dunia akademisi terkait dengan Academic Purpose menjadikan
bahasa Inggris adalah materi yang harus kita enyam sejak TK hingga kuliah.
Bagi seorang mahasiswa banyak ditawarkan kesempatan emas belajar ke luar negeri.
Banyak sekali tersedia informasi mengenai lembaga-lembaga baik dalam negeri mau
pun luar negeri untuk memberikan beasiswa belajar ke luar negeri kepada para
pelajar Indonesia. Salah satu syarat yang harus dimiliki adalah tes TOEFL. Tes
TOEFL ini merupakan tes yang mengukur seberapa kemampuan kita dalam bahasa
Inggris. Sehingga kita dituntut harus mahir untuk lolos tes ini.
Selain itu seorang akademisi akan bergelut pada situs-situs dalam bahasa
Inggris, jurnal-jurnal Internasional, dan bahan bacaan bahasa Inggris pula.
Sehingga bahasa Inggris lagi-lagi menjadi kebutuhan yang penting dalam benteng
kehidupan akademisi. Bagi setiap siswa hingga mahasiswa bahasa Inggris layak
dikatakan sebagai selling
point. Untuk menguasai bahasa Inggris dibutuhkan seseorang yang berkarakter
yang mau belajar. Selain keinginan belajar yang tinggi, juga dibutuhkan
semangat, passion,
gairah, dan motivasi. Hal ini dikarenakan bahasa Inggris bukan suatu yang
kilat dan cepat. Tapi membutuhkan pengorbanan waktu, biaya, tenaga, dan
pikiran.
Bahasa Inggris: Sebagai Jalan Keluar
We Academy Saung Inggris hadir di tengah-tengah kita untuk menjadi salah
satu motor penggerak, fasilitator, dan wadah bagi kita semua untuk mendalami
keterampilan Bahasa Inggris. Bahkan bagi akademisi, bergabungnya kita dengan We
Academy Saung Inggris akan sangat membantu bagi mahasiswa-mahasiswa yang ingin
berprestasi dan melanjutkan studi baik itu di Luar Negeri maupun Dalam Negeri,
sebab We Academy Saung Inggris juga terus memperbarui informasi terkait dengan
beasiswa-beasiswa yang ada di Indonesia atau negara-negara lain. We Academy
Saung Inggris dengan semboyannya yaitu "Global Language Academy with
Local Wisdom Understanding" berlokasi di Jalan Geger Arum 101 Sukasari
Isola-Bandung, tepatnya di belakang kampus UPI.
Begitu banyak urgensi bahasa Inggris bagi
para akademisi. Ada sebagian yang mengatakannya sulit, sehingga sering
dijadikan momok oleh para siswa. Tapi ada tantangan tersendiri bagi akademisi
yang ingin mewujudkan mimpinya untuk belajar bahasa yang satu ini.
Kemajuan peradaban seyogyanya dijadikan sebagai tumpuan dalam proses menuju
kebaikan. Bukan hanya arah gaya hidupnya saja yang seakan kita meniru gaya
hidup Internasional. Tapi bahasa pemersatu Internasional menjadi syarat mutlak
bagi akademisi yang ingin melanjutkan studinya ke luar negeri. Perencanaan
memang menjadi suatu yang penting, terlebih untuk kehidupan jangka panjang.
Bahasa Inggris sebagai jalan keluar? Ya, jalan keluar dari kesulitan. Bahasa
Inggris adalah modal untuk menguasai ilmu pengetahuan, untuk menggali materi
sesuai disiplin ilmu, dan sebagainya. Sehingga tak mengherankan jika bahasa
Inggris menjadi syarat penerimaan beasiswa. Akan banyak ilmu pengetahuan yang
akan disantap oleh akademisi dalam bahasa Inggris.
Setidaknya jika seseorang ingin melanjutkan studi yang lebih tinggi perlu
mengantongi sertifikat TOEFL, akan lebih baik jika fasih berbahasa Inggris. Tak
ragu banyak lapangan pekerjaan yang akan melirik. Keuntungan menarik bagi
akademisi jika menguasai bahasa Inggris tentunya juga bisa menjadi penerjemah.
Baik penerjemah yang digaji atau penerjemah bagi kawan-kawan studi lainnya yang
kurang dapat memahami ilmu pengetahuan dengan bahasa Inggris. Tak kalah
menggiurkan memang, peluang ke Luar Negeri semakin dekat dapat diraih.
Sebenarnya di Indonesia memang banyak pemimpi, tapi tak banyak pula yang bangun
dari mimpi dan mau mewujudkannya.
Pada hakikatnya tulisan ini dibuat untuk
menumbuhkan semangat kita mengenal, mencintai, mempelajari, dan mempraktekkan
bahasa Inggris. Sehingga kita mempunyai referensi dalam memilih tempat kursus
bahasa Inggris. Dari segala pemaparan yang telah saya jabarkan, setidaknya kita
memiliki gambaran akan pentingnya kursus bahasa Inggris. Maka We Academy Saung Inggris adalah solusi bagi kita untuk menjalani kursus
bahasa Inggris dengan harga yang terjangkau. Bahkan kehadiran We Academy Saung
Inggris terbuka lebar bagi seluruh kalangan masyarakat.
Kini tinggal kita bagaimana meletakkan bahasa Inggris sebagai sebuah kebutuhan,
keperluan, atau segala sesuatu yang sifatnya wajib tapi diformalitaskan.
Sedikit ironi, jika segala sesuatu hanya dianggap formalitas, sebab ini akan
membentuk generasi pemalas. Mari bersemangat dalam belajar!
Penulis: Peserta Lomba Essay Tingkat
Nasional Kampung Inggris Bandung
#Hubungi lebih lanjut:
www.wisdomnesiaenglish.com/085659932860 / 7efa9b71
Best Regards|